Jumat, 22 Februari 2013

Motor Road Race, Ga Harus Pake Kampas Kopling Racing


Motor Road Race, Ga Harus Pake Kampas Kopling Racing

Meski menduduki posisi sangat penting pada dapur pacu balap, ternyata tidak semua tim balap mengandalkan kampas kopling racing. Bahkan seagian besar tim cenderung memilih kampas kopling standar pabrikan. Meskipun harus melakukan modifikasi.

Salah satu kampas kopling yang paling melegenda milik Suzuki FR 80. Suzuki FR adalah motor Suzuki 2-tak yang dilepas di pasaran tahun 1980-an. Dikenal juga dengan nama Suzuki Family.

Kampas Suzuki FR 80 banyak dipakai oleh tim Yamaha. “Lebih tebal. Ada lapisan besi di dalamnya. Makanya lebih awet dan tidak gampang patah. Saat dipakai balapan pun tak gampang aus dan tahan selip. Apalagi karakter pembalapku suka gantung rpm,” jelas Avisena Hura, mekanik tim Yamaha Lanay Jaya.

Tapi, aplikasi kampas FR ke Yamaha Jupiter Z tidak bisa langsung plek. Karena, secara fisik ada perbedaan ukuran. Kampas Suzuki FR memiliki lebar 12 mm dan tebal 3 mm. Sedang kampas Jupiter-Z lebarnya 7,5 mm dengan tebal 2,7 mm. Makanya, matahari dan rumah kopling pun harus dibubut sisi kanan-kiri nya sebanyak 0,15 mm.

Begitupun matahari pada kopling harus dibubut. Pasalnya, diameter kampas kopling FR lebih besar, yaitu 83,5 mm. Sedang diamater matahari Jupiter 80 mm. Jadi, diameternya harus dikurangi 3,5 mm agar bisa terpasang sempurna.

Selain lebih kuat, kampas FR juga lebih tebal. Makanya, untuk keperluan balap menggunakan cukup 5 buah kampas dengan 4 buah pelat. “Perbiji harganya cuma Rp 37 ribu,” tambah mekanik yang akrab disapa Gombal ini.

Saking lakunya kampas FR ini, beberapa produk racing meluncurnya. Seperti kampas FR keluaran BRT-Bintang Racing Team. Ukuran sama dengan FR standar.

Paduannya, Gombal menggunakan per Suzuki Shogun 125. “Harganya murah tapi tahan banting. Aku pakai 4 biji pegas. Harganya cuma Rp 6 ribu perbiji,” tambah peracik motor Fitriansyah Kete ini.

Beda lagi dengan para peracik Honda. Kampas kopling Honda Karisma yang menjadi primadona untuk meningkatkan performa Honda Blade.

Pertama kali dimunculkan di dunia balap oleh Tomy Huang pada pacuan Rey Ratukore beberapa tahun lalu yang tampil menggemparkan. Tomy mengganti mekanisme kopling Blade yang asalnya pegas diagframa menjadi per spiral. Jadi, yang tersisa punya Blade cuma gigi primer-skundernya. Sementara rumah kampas dan pelat berikut tutupnya memakai Karisma.

Perbedaan kopling Karisma dibanding Blade, terlihat pada jumlahnya. Kampas Karisma memakai 5 buah, sedangkan Blade cuma 3 buah.

Selain itu pada per yang sudah bukan lagi model diafragma. Bahkan kaki pegasnya pun berjumlah 6. Makanya, daya cengkram lebih ciamik. Minim selip.

Memasang rumah kopling Karisma untuk Blade, tidak perlu ubahan. Langsung plek ketiplek. “Secara teknik, diameter lubang tengah rumah kopling Karisma sama dengan as girboks Blade,” tambah Songa, mekanik tim Honda MS Nissin Top 1 KYT FDR Denso TDR .

Tapi, bila tak mau repot modifikasi dari kampas motor lain, saat ini sudah banyak dijual kampas kopling racing. Seperti TDR, Oei, CLD, BRT-Bintang Racing Team, Kawahara dan banyak lagi. Semua menyodorkan keunggulan. Baik dari material bahan maupun kekuatannya.  (motorplus-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar